Memilih Perasaan Ketika Menghafal Al Quran
Persaaan
ditularkan ( efek vibrasi) Satu Sama terhubung
Dalam
sebuah pelatihan Trainer
membuat simulasi dimana sekitar 200 orang audien untuk bisa memindahkan
perasaan dari satu perasaan ke perasaan lainnya dalam satu detik atau kurang.
Setiap
orang pasti pernah merasakan kebahagiaan, kesedihan, semangat, kemalasan,
keminderan, rasa percaya diri, rasa bangga, ketakutan, keberanian, mengingat
hal yang lucu dan lain sebagainya.
Dalam
simulasi ini, saya sebagai trainer mengatakan
BAHAGIA
…..
(Audien
pun mengingat kembali masa-masa kebahagiaan dalam hidupnya)
SEDIH
(Audien
pun mengingat kembali masa-masa kesedihan dalam hidupnya)
Gunakan
seluruh indera dan sub modality sehingga melihat, mendengar, merasakan,
menghirup bau ataupun wewangian bahkan Indra perasa pengecap lidah dalam
imajinasinya.
Latihan
ini membuat Peserta Training mampu memperbudak pikiran dan perasaan.
Saya
adalah tuan dari pikiran dan perasaan diri saya sendiri. Saya lepas dari
perbudakan hawa nafsu. Hawa nafsu saya adalah budak saya. Saya tahu kapan saya
memilih untuk sedih dan saya tahu saya pun berhak untuk bersemangat atas
kehendak Allah Subhanahu Wata’ala segala sesuatu memungkinkan untuk terjadi.
Begitu
pula menghafal Al-Qur’an pun bisa dengan 2 jalan pikiran, perasaan yaitu:
1.
Dengan susah payah, kelelahan, keletihan disertai perasaan pesimis menghafalkan
Al-Qur’an namun terus menerus muraja’ah pasca karantina tahfizh minimal 1 Juz
mutqin per-pekan sampai 30 Juz dengan lancar. Cara ini pun bagus.
2.
Dengan senang hati, penuh semangat, antusias, cita-cita yang kuat, bergerak
energik, menyadari bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan kemuliaan yang
mendatangkan kebahagiaan dunia akhirat sehingga bisa terus menerus memutqinkan
minimal 1 Juz per-pekan sampai 30 Juz.
Jika belum mampu bahagia berproses
menghafalkan Al-Qur’an mungkin perjuangan berat yang ke-1 bisa dipilih. Atau
jika ingin memilih jalur ke-2 juga boleh.
Itu terserah saja…! Semuanya Insyaa Allah
berpahala yang penting niatkan ibadah.
0 Response to "Memilih Perasaan Ketika Menghafal Al Quran "
Posting Komentar